Demam Saat Pandemi, DBD atau Covid-19 Ya?

Demam Saat Pandemi, DBD atau Covid-19 Ya?

Bagikan :


Jauh sebelum pandemi Covid-19 datang, demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah Indonesia dan WHO, karena memiliki gejala mirip flu yang parah. Pada beberapa kasus, demam berdarah menyebabkan sejumlah komplikasi yang terkait pendarahan parah, kerusakan organ, atau kebocoran plasma.

Sama halnya dengan demam berdarah, Covid-19 memiliki gejala awal yang juga mirip dengan gejala flu. Varian Omicron yang ramai diperbincangkan saat ini, menurut Kemenkes memiliki ciri-ciri seperti flu biasa, batuk dan demam namun memiliki tingkat penularan yang cepat.

Lantas bagaimana membedakan bahwa gejala yang sedang dialami adalah demam karena demam berdarah atau Covid-19? Terlebih dahullu ketahui perbedaan gejalanya, yuk!

Ciri-ciri demam berdarah

  • Ditularkan melalui nyamuk
  • Memiliki masa inkubasi berkisar 3-10 hari atau 5-7 hari
  • Memiliki gejala di antaranya:
    • Demam
    • Sakit kepala di belakang mata
    • Myalgia (badan terasa sakit dan tidak enak)
    • Mual
    • Muntah
    • Ruam kemerahan pada kulit
    • Leukopenia (turunnya jumlah sel darah putih)
    • Gejala yang parah biasanya disertai dengan sakit perut, perut terasa lunak, muntah terus menerus, perdarahan pada membran mukosa, lesu, gelisah, pembesaran hati.

Ciri-ciri Covid-19

  • Penularan melalui droplets yang menyebar saat orang yang terinfeksi batuk, bersin atau berbicara
  • Masa inkubasi diperkirakan berlangsung hingga 14 hari dengan rata-rata 4-5 hari dari paparan hingga timbulnya gejala
  • Gejala yang umum dirasakan di antaranya:
    • Demam atau menggigil
    • Batuk
    • Sesak napas atau kesulitan bernapas
    • Kelelahan
    • Nyeri otot atau tubuh
    • Sakit kepala
    • Anosmia
    • Sakit tenggorokan
    • Hidung tersumbat atau hidung berair
    • Mual atau muntah
    • Diare
    • Gejala yang muncul mungkin berbeda pada orang yang memiliki komorbid atau kondisi imunokompromais (sistem kekebalan tubuh yang lemah)

Cara membedakan demam pada demam berdarah atau Covid-19

Memiliki ciri-ciri yang hampir sama, kedua penyakit ini tidak bisa ditentukan sebagai demam berdarah atau Covid-19 melalui gejala fisik saja. Agar dokter dapat menegakkan diagnosis, Anda akan terlebih dahulu diminta menjalani tes.

Tes darah

Tes darah umumnya dilakukan untuk mendeteksi apakah gejala demam yang dirasakan adalah demam berdarah. Sampel darah akan diambil dari vena di lengan dan dikumpulkan ke dalam tabung vial. Tes darah tidak selalu memberikan hasil yang akurat, terutama apabila tes dilakukan terlalu cepat sehingga hasil menunjukkan negatif. Umumnya dokter akan mengulangi tes kembali apabila gejalanya berkembang.

Tes PCR

Tes reaksi berantai polimerase (PCR) untuk Covid-19 adalah tes molekuler yang menganalisis spesimen pernapasan bagian atas Anda. Tes ini bertujuan mencari materi genetik (asam ribonukleat atau RNA) dari virus SARS-Cov-2.

 

Apabila Anda memiliki gejala demam dan Anda tidak yakin apa penyebabnya, Anda bisa melakukan tes darah atau PCR. Tes tersebut perlu dilakukan terutama apabila Anda memiliki riwayat perjalanan dari area yang sedang memiliki angka yang tinggi akan kasus DBD atau Covid-19.

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Senin, 17 April 2023 | 02:02